Posts

Showing posts with the label SMP FOREX

MATERI SEKOLAH FOREX (SMP)

Image
SEKOLAH MENENGAH PERTAMA KELAS 7   KELAS 8 KELAS 9 MATERI SMA NYA SILAKAN CARI SENDIRI PRACTICE MAKE PERFECT

Metode Lain Perhitungan Pivot Poin

Image
Meski disarankan untuk menggunakan metode standar perhitungan pivot poin, tetapi kita wajib tahu bahwa ada beberapa cara lainnya untuk menghitung pivot poin. Pada pelajaran kali ini kita akan membicarakan tentang metode-metode tersebut sekaligus formula perhitungannya. Pivot Poin Woodie Formula: R2 = PP + High - Low R1 = (2 X PP) - Low PP = (H + L + 2C) / 4 S1 = (2 X PP) - High S2 = PP - High + Low C: Closing Price H: High L: Low Pada formula di atas kita bisa memerhatikan perhitungan pivot poin sangatlah berbeda dari metode standar. Selain itu, agar perhitungan sesuai dengan level support dan resistance, kita mesti menggunakan perbedaan antara level tinggi dengan level rendah pada sehari sebelumnya, atau yang dikenal sebagai range. Berikut adalah contoh perhitungan pivot poin Woodie yang diaplikasikan pada pair EUR/USD. Pivot poin Woodie, level support, dan level resistance adalah garis yang solid, sedangkan garis berbentu...

Menggunakan Pivot Poin Untuk Memperkirakan Sentimen Pasar

Image
Ada satu cara lain untuk menggunakan pivot poin dalam strategi trading kita, yakni dengan menaksir sentimen pasar . Tujuan dari pelajaran ini adalah agar kita paham dan bisa membaca kecenderungan para trader pada saat itu, apakah mereka cenderung memasang order buy atau sell. Kita bisa menggunakan pivot poin seperti garis pada lapangan sepak bola. Bergantung pada sisi mana bola, yang dalam kasus Forex berarti harga, berada, kita bisa mengetahui siapa yang saat ini memiliki kekuasaan. Apakah buyer atau seller? Jika harga bergerak ke atas dan menembus level pivot poin, ini adalah isyarat bila harga mengalami bullish dan kita harus segera memasang order buy atas mata uang. Bayangkan saja kita sedang kelaparan dan ada tawaran makan soto. Langsung sikat saja, cuy! Berikut adalah grafik yang menjadi contoh apa yang terjadi jika harga tetap berada di atas level pivot poin. Pada contoh di atas kita melihat pair EUR/USD sempat terpecah dan dibuka kembali di atas level pivot po...

Memainkan Break Dengan Pivot Poin

Image
Layaknya sistem level support dan resistance, level pivot poin tidak akan bertahan lama. Pivot poin memang dapat digunakan untuk range trading, tapi tidak selamanya. Ada waktunya di mana level pivot poin gagal untuk bertahan dan pada saat inilah kita harus siap sedia dengan beberapa peralatan trading, yang akan mampu mengatasi masalah pada situasi semacam ini. Seperti yang telah ditunjukkan pada pelajaran sebelumnya Menentukan Range Trading Dengan Pivot Poin, ada dua cara utama untuk trade breakout: cara agresif atau cara aman. Kedua cara tersebut akan bekerja dengan baik, sesuai dengan karakterisktik kita sebagai trader. Hanya saja kita mesti ingat, jika memilih cara aman, yang artinya kita menunggu harga menguji level support atau resistance, ada kemungkinan kita akan melewatkan pergerakan awal. Mari perhatikan grafik EUR/USD dengan time-frame 15-menit berikut, untuk mengamati trade breakout menggunakan pivot poin. Pada grafik tersebut kita bisa melihat EUR/USD menc...

Menentukan Range Trading Dengan Pivot Poin

Image
Meski memiliki istilah lain tak perlu pusing saat menggunakan pivot poin, sebab penggunaan indikator ini tak jauh berbeda seperti saat kita memanfaatkan level support dan resistance. Layaknya level support dan resistance umumnya, harga akan secara berulang menguji kedua level tersebut. Semakin sering pair mata uang menyentuh level pivot kemudian berbalik, maka semakin kuat level tersebut. Sejatinya, "pivoting" bisa kita pahami secara sederhana sebagai "mencapai level support atau resistance dan kemudian berbalik". Jika level pivot bertahan di satu titik, hal tersebut bisa menjadi kesempatan trading yang baik bagi kita. Misalnya, pada saat harga bergerak mendekati level resistance teratas, kita bisa pasang "sell" dan menempatkan order "stop" tepat di atas resistance. Bila harga bergerak mendekati level support, yang perlu kita lakukan adalah sebaliknya; memasang "buy" dan tempatkan order "stop" tepat di bawah lev...

Cara Menghitung Pivot Poin

Image
Pivot poin serta level support dan resistance dihitung dengan menggunakan open, high, low, close dari sesi trading terakhir. Oleh karena forex adalah pasar yang buka 24-jam, kebanyakan trader menggunakan waktu tutup sesi New York yaitu pukul 3:00 GMT+7 sebagai penutupan sesi trading pada hari sebelumnya. Berikut adalah penghitungan pivot poin: Pivot poin (PP) = (High + Low + Close) / 3 Kemudian kita akan menghitung level support dan resistance dari pivot poin dengan rumus: Level support dan resistance pertama: Resistance pertama (R1) = (2 x PP) - Low Support pertama (S1) = (2 x PP) - High Level support dan resistance kedua: Resistance kedua = PP + (High - Low) Support kedua = PP - (High - Low) Level support dan resistance ketiga: Resistance ketiga = High + 2(PP - Low) Support ketiga = Low - 2(High - PP) Ingat, beberapa software grafik cenderung fokus pada level intermediate atau mid-point. Pada dasarnya, kedua level tersebut adalah mini level antara pi...

Pengertian Pivot Poin Dalam Forex

Image
Trader profesional dan para pengguna pasar memanfaatkan pivot poin untuk mengidentifikasi level support dan resistance yang potensial. Simpelnya, pivot poin serta level support dan resistance adalah area di mana arah pergerakkan harga dapat berubah kapan pun. Alasan mengapa banyak trader memilih untuk menggunakan pivot poin adalah sifat dasar indikator ini, yang cenderung objektif dalam mengamati pergerakan grafik. Berbeda dengan beberapa indikator sebelumnya, yang sama sekali tidak melibatkan kehati-hatian. Secara umum, pivot poin sebenarnya serupa dengan level Fibonacci . Perbedaannya adalah dalam Fibonacci masih terdapat pandangan subjektif, terutama pada saat indikator ini mencomot pergerakan Swing Highs dan Swing Lows. Sementara pivot poin dapat menggunakan metode yang sama untuk menghitung pergerakan tersebut. Banyak trader yang terus mengawasi pergerakan dua level ini dengan lekat. Kita mesti melakukan hal yang sama. Pivot poin sangat bermanfaat khususnya bagi ...

Pivot Poin (KELAS 9)

Image
Tujuan utama kelas terakhir di tingkat Sekolah Menengah Forex ini adalah agar para siswa mengingat bahwa Pivot Poinlah yang menyelamatkan Mary Jane dari kerugian akibat berinvestasi dengan Harry Osborne, bukan Peter Parker. Siapa yang butuh Spiderman, kalau kita punya Pivotman? Mata Pelajaran Kelas Pivot Poin : Pengertian Pivot Poin Dalam Forex Kelebihan dari Pivot Poin adalah ia dapat digunakan untuk mengenali area reversal atau breakout. Pastikan kita tak melewati pelajaran ini agar dapat memanfaatkan level support dan resistance dengan lebih baik. Cara Menghitung Pivot Poin Tidaklah sulit menggunakan pivot poin sebagai indikator trading kita. Penasaran? Langsung klik dan ikuti mata pelajaran ini. Menentukan Range Trading Dengan Pivot Poin Ingin tahu penggunaan sederhana pivot poin? Langsung klik dan kami akan menunjukkan bagaimana mengombinasikan candlestick dengan pivot poin untuk meraup profit. Memainkan Break Dengan Pivot Poin Prinsip dasar Forex adalah ...

Pengaplikasian Moving Average

Image
Satu cara kegunaan moving average adalah untuk membantu kita menentukan tren. Cara paling sederhana adalah dengan memplot moving average tunggal pada grafik. Ketika pergerakan harga cenderung tetap berada di atas moving average, berarti dia memberi sinyal bahwa harga saat ini sedang berada di uptrend umum. Jika pergerakan harga cenderung tetap berada di bawah moving average, maka hal ini mengindikasikan bahwa dia berada pada downtrend. Masalahnya adalah metode ini terlalu sederhana. Katakan saja, USD/JPY saat ini sedang mengalami downtrend, tetapi rilis berita mengakibatkan nilai pair ini melonjak. Kita bisa lihat harga saat ini berada di atas moving average. Pada saat ini kita pasti berpikir: "Wah...sepertinya pair ini akan mengubah arahnya! Saatnya membeli pecundang ini! Muahaha!" Dengan begitu saja, kita tergoda dan membeli miliaran unit karena yakin bahwa USD/JPY akan segera naik. Tapi.... Woupsy! Kita terjebak sinyal palsu. Karena, meski bereak...

Simple Moving Average Versus Exponential Moving Average

Image
Saat ini, kita mungkin bertanya-tanya, di antara kedua jenis moving average mana yang lebih baik? Simple moving average atau exponential moving average? Pertama-tama, mari kita bahas exponential moving average. Ketika kita menginginkan moving average yang akan merespon pergerakan harga lebih cepat, maka EMA jangka pendek adalah cara terbaik untuk mendapatkannya. EMA jangka pendek dapat membantu kita untuk menangkap trend lebih awal, sehingga kita berpeluang mendapatkan profit besar. Bahkan, semakin awal kita menangkap tren, semakin lama kita bisa memanfaatkannya demi meraup semua profit. Yahoo! Sayangnya, menggunakan EMA membuat kita berpeluang menangkap sinyal palsu pada periode konsolidasi harga. Yaaah... Sebab, respon moving average begitu cepat terhadap harga, kita mungkin berpikir sebuah trend sedang terbentuk, padahal bisa jadi itu hanya sekedar lonjakan harga biasa. Inilah akibatnya jika kita memiliki indikator yang terlalu cepat merespon. Sementara itu, denga...

Exponential Moving Average

Image
Seperti yang kita bicarakan pada pelajaran sebelumnya, simple moving average dapat dikacaukan oleh lonjakan pada pergerakan harga. Maka pada pelajaran kali ini kita akan memelajari hal ini. Misalnya kita memplot SMA 5-periode pada grafik harian EUR/USD. Maka harga penutupan untuk 5 hari terakhir akan menjadi seperti ini: Hari pertama : 1.3172 Hari kedua : 1.3231 Hari ketiga : 1.3164 Hari keempat : 1.3186 Hari kelima : 1.3293 Perhitungan simple moving average akan menjadi seperti ini: (1.3172 + 1.3231 + 1.3164 + 1.3186 + 1.3293) / 5 = 1.3209 Mudah, kan? Lalu bagaimana jika terjadi rilis berita di hari kedua yang membuat euro merosot, dan membuat EUR/USD anjlok dan ditutup pada harga 1.3000. Mari lihat bagaimmana efeknya pada SMA 5-periode. Well what if there was a news report on Day 2 that causes the euro to drop across the board. This causes EUR/USD to plunge and close at 1.3000. Let's see what effect this would have...