Posts

Showing posts with the label USD/IDR

Analisa Rupiah 12 - 16 Oktober 2015

Image
Rekap Kurs Rupiah Minggu Lalu Diluar dugaan, kurs Rupiah melejit terhadap Dolar AS pekan lalu, menguat sekitar 1,200 dalam beberapa hari saja. Setelah dibuka pada 14,640 per Dolar AS di pasar uang (pemantauan TradingView), kurs Rupiah ditutup pada 13,410 di akhir perdagangan hari Jumat. Faktor-faktor pendukung penguatan Rupiah diantaranya adalah  perkiraan akan batalnya kenaikan suku bunga the Fed AS dalam tahun 2015 ini , serta  peluncuran paket stimulus ketiga  dan  masuknya kembali dana asing ke pasar modal di Indonesia . Buruknya laporan ketenagakerjaan AS pada 2 Oktober 2015  menjadi momentum yang menandai pelemahan Dolar AS terhadap mata uang lain dan aset-aset finansial global. Data tersebut seakan mengkonfirmasi keputusan bank sentral AS (the Fed) yang mengecewakan pasar dengan tidak menaikkan suku bunganya di bulan September lalu. Apalagi kemudian keluar kabar  meningkatnya defisit neraca dagang  serta  hambarnya notulen rapat ba...

Analisa Rupiah 24 - 28 Agustus 2015

Image
Rekap Kurs Rupiah Minggu Lalu Kurs Rupiah masih terdepresiasi di pasar mata uang. Setelah dibuka melemah pada 14,133 per Dolar AS di awal pekan, kurs Rupiah terus merosot hingga ditutup pada 14,256 per Dolar AS di hari Jumat. Namun demikian, Bank Indonesia dikabarkan terus melakukan intervensi untuk mencegah depresiasi lebih lanjut, sehingga Rupiah menurut kurs tengah BI pada akhir pekan lalu tercatat masih pada 13,895 per Dolar AS. Pasar saham Asia dan Barat ambruk pekan lalu akibat bayang-bayang perlambatan ekonomi China, anjloknya harga komoditas energi, dan ketidakpastian seputar kenaikan suku bunga The Fed . Indeks Gabungan Shanghai kembali melorot pada hari terakhir perdagangan Jumat kemarin, sementara China masih bersikeras mempertahankan mata uangnya di level rendah demi mempertahankan daya saing ekspor. Faktor-faktor tersebut menghantui pasar Saham Indonesia dan memaksanya terus bergerak dalam reli bearish. Depresiasi Yuan, khususnya, membuat proyeksi ekonomi...

Analisa Rupiah 11 - 15 Agustus 2015

Image
Rekap Kurs Rupiah Minggu Lalu Kurs Rupiah masih terus terdepresiasi di kisaran level terlemah dalam 17 tahun. Setelah dibuka pada 13,620 di awal pekan, kurs Rupiah menari-nari di kisaran 13,500-13,700an dan ditutup pada 13,630 per Dolar AS. Berdasarkan berbagai laporan ekonomi yang dirilis pekan lalu, diketahui bahwa kondisi ekonomi domestik masih terus memburuk, sementara dari luar negeri spekulasi seputar kenaikan suku bunga Federal Reserve AS masih terus menggelora. Di awal pekan, PMI Manufaktur Indonesia dilaporkan melemah lagi, mencatat rekor kontraksi selama sepuluh bulan berturut-turut. Pada rilisan tersebut, Nikkei/Markit menggarisbawahi tingginya biaya impor yang meningkatkan biaya input produksi dan harga pabrikan serta tingginya angka pemutusan hubungan tenaga kerja. Di hari yang sama, BPS melaporkan bahwa tekanan inflasi telah mengendur pada bulan Juli 2015. Inflasi pada bulan Juli tidak berubah di level 7.26% (yoy), sama dengan inflasi Juni. Sedangkan ...

Analisa Rupiah 3 - 7 Agustus 2015

Image
Rekap Kurs Rupiah Minggu Lalu Prediksi pergerakan kurs Rupiah pekan lalu ternyata meleset. Meskipun Rupiah sempat dibuka sedikit menguat pada pembukaan sesi perdagangan di awal pekan, namun dominasi Dolar AS di pasar memaksa mata uang bergambar Garuda ini untuk terus terdepresiasi. Rupiah bahkan sempat menyentuh 13,708 per Dolar AS pada hari Jumat, membentuk rekor posisi terlemah baru dalam 17 tahun setelah mencapai 13,645 di pekan sebelumnya. Di akhir pekan, kurs Rupiah ditutup pada 13,620 per Dolar AS, lebih tinggi dibanding harga pembukaan awal pekan yang sebesar 13,569. Pengumuman Federal Reserve AS pekan lalu tidak memberikan sinyal positif untuk kenaikan suku bunga, tetapi data GDP AS kuartal dua 2015 tercatat tumbuh 2.3% (yoy) dan mengindikasikan kondisi ekonomi yang telah jauh lebih baik ketimbang periode sebelumnya. Hal ini mendukung penguatan mata uang Dolar AS terhadap hampir semua mata uang mayor dan minor di pasar finansial. Menanggapi lemahnya Ru...