EUR/USD Masih Sulit Tembus $1,1300
EUR/USD Masih Sulit Tembus $1,1300
Strategydesk – EUR/USD masih tetap bergerak di bawah
$1,1300, gagal menembus level itu akibat tertundanya kesepakatan bailout
Yunani dan rebound dollar yang dipicu oleh data klaim pengangguran.
Berita terbaru menyebutkan Yunani diberi izin menunda pembayaran utang jatuh tempo hari ini sebesar 300 juta euro kepada IMF. Athena diperbolehkan menggabungkan empat pembayaran utang dalam satu kali di akhir bulan nanti. Dengan ini, maka Yunani harus membayar total 1,8 miliar euro pada 30 Juni nanti.
Di saat yang sama, juga diberitakan bahwa Athena belum bisa menerima persyaratan yang ditetapkan kreditor. Hal itu disampaikan oleh Menteri Ekonomi George Stathakis. Namun ia menegaskan tetap terus melakukan negosiasi untuk mencapai jalan terbaik dan berikrar tetap dalam zona euro.
Isu Yunani memang masih membenani pergerakan euro, namun adanya prospek kesepakatan menjaganya dari kejatuhan dalam. Meski demikian, pergerakan bisa semakin sulit bila data ketenagakerjaan AS nanti malam di atas prediksi. Menambah kepercayaan pada angka payroll, data klaim pengangguran memperlihatkan penurunan.
Data dari Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan initial jobless claims turun ke 276.000 minggu lalu, yang merupakan level terendah dalam 15 tahun. Ini merupakan 13 minggu berturut-turut klaim di bawah 300 ribu. Data ini dianggap sebagai bukti terbaru bahwa kondisi lapangan kerja semakin baik. Data ini juga memberi harapan laporan payroll nanti malam akan mempertegas perbaikan kondisi itu.
Secara teknikal, posisi harga saat ini masih berada di atas MA 25, namun masih tertahan di bawah $1,1300. RSI (14) menunjukkan kenaikan tipis ke 57 dari 56. Stochastic (14,3,3) juga memperlihatkan kenaikan, dengan fast-nya naik ke 71 dari 62. MACD (12,26,9) berusaha bertahan di area positif, mengindikasikan tren masih terjaga. Bila ditutup di atas, $1,1300-1,1350, pair ini akan mencoba bergerak menuju $1,1400-1,1450. Sebaliknya bila ditutup di bawah MA 25, menjadi pertanda bearish dengan target selanjutnya $1,1100.
Berita terbaru menyebutkan Yunani diberi izin menunda pembayaran utang jatuh tempo hari ini sebesar 300 juta euro kepada IMF. Athena diperbolehkan menggabungkan empat pembayaran utang dalam satu kali di akhir bulan nanti. Dengan ini, maka Yunani harus membayar total 1,8 miliar euro pada 30 Juni nanti.
Di saat yang sama, juga diberitakan bahwa Athena belum bisa menerima persyaratan yang ditetapkan kreditor. Hal itu disampaikan oleh Menteri Ekonomi George Stathakis. Namun ia menegaskan tetap terus melakukan negosiasi untuk mencapai jalan terbaik dan berikrar tetap dalam zona euro.
Isu Yunani memang masih membenani pergerakan euro, namun adanya prospek kesepakatan menjaganya dari kejatuhan dalam. Meski demikian, pergerakan bisa semakin sulit bila data ketenagakerjaan AS nanti malam di atas prediksi. Menambah kepercayaan pada angka payroll, data klaim pengangguran memperlihatkan penurunan.
Data dari Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan initial jobless claims turun ke 276.000 minggu lalu, yang merupakan level terendah dalam 15 tahun. Ini merupakan 13 minggu berturut-turut klaim di bawah 300 ribu. Data ini dianggap sebagai bukti terbaru bahwa kondisi lapangan kerja semakin baik. Data ini juga memberi harapan laporan payroll nanti malam akan mempertegas perbaikan kondisi itu.
Secara teknikal, posisi harga saat ini masih berada di atas MA 25, namun masih tertahan di bawah $1,1300. RSI (14) menunjukkan kenaikan tipis ke 57 dari 56. Stochastic (14,3,3) juga memperlihatkan kenaikan, dengan fast-nya naik ke 71 dari 62. MACD (12,26,9) berusaha bertahan di area positif, mengindikasikan tren masih terjaga. Bila ditutup di atas, $1,1300-1,1350, pair ini akan mencoba bergerak menuju $1,1400-1,1450. Sebaliknya bila ditutup di bawah MA 25, menjadi pertanda bearish dengan target selanjutnya $1,1100.
Sumber: StrategyDesk.co.id (Nizar Hilmy)