Weekly Outlook US: Volatilitas Pergerakan Pasar Obligasi Akan Pengaruhi Saham
.
Data tenaga kerja non-farm Payrolls untuk periode Mei yang dirilis pada hari Jum’at minggu lalu akan membuat para pelaku pasar akan berusaha untuk alihkan investasi mereka menuju pasar surat hutang, sehingga pasar surat hutang pada minggu ini berpeluang untuk bergerak dengan volatilitas tinggi, dan disisi lain dengan data ekonomi yang cenderung baik tersebut maka pasar saham juga akan cenderung alami gairah investasi yang cukup tinggi.
Data ekonomi pada minggu ini yang akan sangat penting untuk diperhatikan adalah data retail sales untuk periode Mei, dimana data tersebut diperkirakan akan tunjukkan kenaikan sebesar 1,1 persen setelah sebelumnya pada periode April terlihat cenderung flat.
Data non-farm payrolls yang tunjukkan penyerapan tenaga kerja sebesar 280.000 orang untuk periode Mei membuat para pelaku pasar perkirakan Fed berpeluang untuk naikkan tingkat suku bunga acuan pada tahun ini dan kebijakan tersebut berpeluang untuk diambil pada awal September tahun ini.
Pada minggu ini data Producer Price Index Amerika juga akan dirilis, yaitu pada hari Jum’at, dan juga pada minggu ini akan ada sejumlah data-data ekonomi penting lainnya yang akan berikan pengaruh signifikan bagi pasar. Data Consumer and Producer inflation China dijadwalkan akan dirilis pada hari Selasa, sedangkan data China lainnya, yaitu retail sales dan industrial production akan dirilis pada hari Kamis. Data industrial production Jerman akan dirilis pada hari Senin dan data GDP zona euro di jadwalkan akan rilis pada Selasa.
Pada minggu ini, para pelaku pasar juga akan perhatikan volatilitas pergerakan pada pasar surat hutang, dimana yield surat hutang alami kenaikan signifikan pada minggu lalu, dimana surat hutang jangka waktu 10 tahun Amerika mencapai level tertingginya sejak Oktober. Surat hutang pemerintah Jerman, peroleh pengaruh dari kebijakan European Central Bank, tingkat suku bunganya alami kenaikan paling besar diantara surat hutang dunia lainnya, tetapi kemudian penguatan tersebut kehilangan kekuatannya akibat data-data ekonomi Amerika yang indikasikan adanya prospek Fed akan keluarkan kebijakan pengetatan.
Pada minggu lalu, data eksport Amerika tunjukkan hasil yang lebih baik dari yang diperkirakan dan produsen otomotif laporkan peningkatan penjualan mereka untuk periode Mei mencapai angka penjualan tahunan 17,7 juta unit, tertinggi dalam 10 tahun terakhir.
Chief Economist Deutsche Bank Amerika, Joseph LaVorgna menyatakan bahwa jumlah penjualan retail (retail sales) akan tunjukkan peningkatan konsumsi masyarakat. Data retail sales diluar penjualan otomotif diperkirakan akan tunjukkan pertumbuhan sebesar 0,7 persen.
Di luar data-data ekonomi yang cukup baik, saham pada minggu lalu alami penurunan. S&P 500 alami penurunan sebesar 0,7 persen menjadi 2092, dan Dow turun 0,9 persen menjadi 17.849, tetapi indek acuan saham-saham dengan kapitalisasi kecil-menengah Russell 2000 alami kenaikan sebesar 1,2 persen menjadi 1.261. Dengan performa pergerakan paling baik dialami oleh saham-saham sektor finansial dengan kenaikan sebesar 0,8 persen didukung oleh spekulasi para pelaku pasar yang perkirakan tingginya tingkat suku bunga akan membantu tingkatkan pendapatan perbankan. Performa pergerakan saham paling buruk dibukukan oleh sektor utilities, dengan penurunan sebesar 4,1 persen dimana para investor cukup yakin penjualan sektor ini akan sedikit terhambat akibat tingginya biaya bunga.
Indek nilai tukar dollar Amerika alami penurunan sebesar 0,6 persen, akibat penguatan euro sebesar 1,2 persen menjadi $1,11.
Harga acuan minyak mentah alami penurunan pada minggu lalu. West Texas Intermediate alami penurunan hampir 2 persen menjadi $59,13 per barrel
Berita-berita negatif dari Yunani kemungkinan besar masih akan berpeluang pengaruhi pergerakan pasar pada minggu ini, khususnya setelah negara tersebut alami gagal bayar hutang mereka senilai lebih dari 300 juta euro kepada IMF pada hari Jum’at minggu lalu.
Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan pada minggu ini:
Senin
Earnings: Vail Resorts, H&R Block, Dave & Buster’s, Pep Boys
Earnings: Vail Resorts, H&R Block, Dave & Buster’s, Pep Boys
Selasa
Earnings: HD Supply Holdings, Lululemon Athletica, Burlington Stores, Hovnanian, Quiksilver, Greif, Oxford Industries
18:30 WIB : NFIB survey
21:00 WIB : Wholesale trade, JOLTs
24:00 WIB : $24 billion 3-year note auction
Earnings: HD Supply Holdings, Lululemon Athletica, Burlington Stores, Hovnanian, Quiksilver, Greif, Oxford Industries
18:30 WIB : NFIB survey
21:00 WIB : Wholesale trade, JOLTs
24:00 WIB : $24 billion 3-year note auction
Rabu
Earnings: Box, Krispy Kreme, Men’s Wearhouse
18:00 WIB: Mortgage applications
21:00 WIB: Quarterly services survey (Census Bureau)
21:30 WIB: Oil and gasoline inventories
24:00 WIB: $21 billion 10-year auction
Earnings: Box, Krispy Kreme, Men’s Wearhouse
18:00 WIB: Mortgage applications
21:00 WIB: Quarterly services survey (Census Bureau)
21:30 WIB: Oil and gasoline inventories
24:00 WIB: $21 billion 10-year auction
Kamis
01:00 WIB: Federal budget
Earnings: Restoration Hardware, Korn Ferry, Casey’s General, ExOne
19:30 WIB: Initial jobless claims, retail sales, import prices
21:00 WIB: Business inventories
21:30 WIB: Natural gas inventories
24:00 WIB: $13 billion 30-year bond auction
01:00 WIB: Federal budget
Earnings: Restoration Hardware, Korn Ferry, Casey’s General, ExOne
19:30 WIB: Initial jobless claims, retail sales, import prices
21:00 WIB: Business inventories
21:30 WIB: Natural gas inventories
24:00 WIB: $13 billion 30-year bond auction
Jum’at
19:30 WIB: PPI
21:00 WIB: Consumer sentiment
Sumber: strategydesk.co.id19:30 WIB: PPI
21:00 WIB: Consumer sentiment