Dollar Agak Koreksi Jelang The Fed
.
Jakarta, Strategydesk – Dollar sedikit koreksi atas major
currencies hari ini menyusul kejatuhan saham dan yield obligasi AS yang
mengurangi daya tariknya. Koreksi ini juga datang menjelang rapat
reguler the Fed.
Kejatuhan saham dan yield obligasi terjadi menyusul data yang menunjukkan penjualan rumah baru di AS turun 6,8% selama Juni ke level terendah dalam tujuh bulan. Selain itu, data penjualan Mei direvisi turun, menimbulkan kekhawatiran mengenai terhambatnya pemulihan sektor perumahan. Data ini menambah serentetan data berargam AS yang mempersulit untuk mengukur prospek kebijakan the Fed.
Dalam rapat dua harinya ke depan, the Fed kemungkinan besar tetap mempertahankan kebijakannya. Namun pasar tetap mengamati untuk mendengar komentar terkait prospek ekonomi dan inflasi. Ada ekspektasi, seiring dengan perbaikan ekonomi dan lapangan kerja di AS, dan kenaikan inflasi mendekati target, the Fed bisa memberi petunjuk bahwa mereka semakin dekat dengan kenaikan rate.
Sang ketua Janet Yellen memang pernah mengatakan ada peluang untuk menaikkan suku bunga sebelum 2016. Beberapa pejabat lainnya juga melihat potensi ke arah sana tahun ini. Namun, sebagian kalangan ingin melihat apakah the Fed mengabaikan kondisi global terkini, di mana banyak negara sedang lesu dan bursa saham bertumbangan demi normalisasi kebijakan.
Even penting lainnya minggu ini adalah data PDB AS kuartal kedua. Setelah mengalami kontraksi di kuartal pertama akibat cuaca ekstrim, ekonomi AS diperkirakan membaik selama periode April-Juni. Menurut proyeksi, PDB AS selama kuartal kedua tumbuh 2,5%. Namun data ini tidak akan berdampak banyak pada dollar kalau ternyata the Fed dovish nantinya.
Indeks dollar melemah 0,2% ke 96,98 sudah jatuh ke bawah 23,6% retracement dari kenaikan 18 Juni-21 Juli. Bila ditutup di bawah 96,80 maka memperbesar kemungkinan menuju 38,2% di 96,45. Terhadap yen, dollar melemah 0,3% ke 123,43 dan penutupan di bawah 123,25 membuka jalan menuju 38,2% retracement dari penguatan 7-21 Juli di 122,95.
Rekomendasi
EUR-USD

USD-JPY

GBP-USD

USD-CHF

AUD-USD

.
Kejatuhan saham dan yield obligasi terjadi menyusul data yang menunjukkan penjualan rumah baru di AS turun 6,8% selama Juni ke level terendah dalam tujuh bulan. Selain itu, data penjualan Mei direvisi turun, menimbulkan kekhawatiran mengenai terhambatnya pemulihan sektor perumahan. Data ini menambah serentetan data berargam AS yang mempersulit untuk mengukur prospek kebijakan the Fed.
Dalam rapat dua harinya ke depan, the Fed kemungkinan besar tetap mempertahankan kebijakannya. Namun pasar tetap mengamati untuk mendengar komentar terkait prospek ekonomi dan inflasi. Ada ekspektasi, seiring dengan perbaikan ekonomi dan lapangan kerja di AS, dan kenaikan inflasi mendekati target, the Fed bisa memberi petunjuk bahwa mereka semakin dekat dengan kenaikan rate.
Sang ketua Janet Yellen memang pernah mengatakan ada peluang untuk menaikkan suku bunga sebelum 2016. Beberapa pejabat lainnya juga melihat potensi ke arah sana tahun ini. Namun, sebagian kalangan ingin melihat apakah the Fed mengabaikan kondisi global terkini, di mana banyak negara sedang lesu dan bursa saham bertumbangan demi normalisasi kebijakan.
Even penting lainnya minggu ini adalah data PDB AS kuartal kedua. Setelah mengalami kontraksi di kuartal pertama akibat cuaca ekstrim, ekonomi AS diperkirakan membaik selama periode April-Juni. Menurut proyeksi, PDB AS selama kuartal kedua tumbuh 2,5%. Namun data ini tidak akan berdampak banyak pada dollar kalau ternyata the Fed dovish nantinya.
Indeks dollar melemah 0,2% ke 96,98 sudah jatuh ke bawah 23,6% retracement dari kenaikan 18 Juni-21 Juli. Bila ditutup di bawah 96,80 maka memperbesar kemungkinan menuju 38,2% di 96,45. Terhadap yen, dollar melemah 0,3% ke 123,43 dan penutupan di bawah 123,25 membuka jalan menuju 38,2% retracement dari penguatan 7-21 Juli di 122,95.
Rekomendasi
EUR-USD
USD-JPY
GBP-USD
USD-CHF
AUD-USD
