Dollar Konsolidasi Menyongsong The Fed
Jakarta, Strategydesk – Dollar konsolidasi hari ini,
kesulitan mendulang pergerakan besar di saat pasar menunggu hasil rapat
reguler the Fed yang dinantikan untuk mencari petunjuk soal waktu
kenaikan suku bunga. Sedangkan sterling melesat berkat data PDB Inggris.
Pasar ingin mengetahui apa yang akan disampaikan sang ketua Janet Yellen mengenai prospek ekonomi dan inflasi dan pengaruhnya terhadap kebijakan moneter. Hal lain yang mungkin juga disinggung adalah kondisi pasar keuangan global terkini. Memang, beberapa pejabat the Fed menyebutkan kemungkinan menaikkan suku bunga tahun ini, dengan perkiraan di September. Namun, kejatuhan saham China akhir-akhir ini dan kondisi ekonomi global yang masih lesu, memicu keraguan kenaikan itu bisa terlaksana.


Kondisi ini menimbulkan pertanyaan apakah the Fed mau mengabaikan kondisi eksternal dalam menormalisasi kebijakan. Oleh karena itu, ada kemungkinan the Fed menghindari memberi petunjuk jelas soal waktu kenaikan suku bunga. Ambiguitas sepertinya masih menjadi caranya berkomunikasi.
Indeks dollar berada di 96,50 setelah sempat menyentuh 97,00 kemarin, namun ditutup di 96,65. Posisi indeks dollar saat berada dekat 38,2% retracement dari penguatan 17 Juni-21 Juli. Penutupan di bawah itu menjadi bearish continuation dengan target 50% di 95,90. Terhadap yen, dollar melemah 0,2% ke 123,37.
Sementara itu, sterling melesat setelah data menunjukkan ekonomi Inggris tumbuh sesuai prediksi di kuartal kedua. Badan Statisik Inggris (ONS) melaporkan PDB selama periode April-Juni tumbuh 0,7% per kuartal dan 2,6% per tahun. Angka per kuartal itu lebih baik dari kuartal sebelumnya yang 0,4%. Menurut ONS, output per kapita kini sudah menyamai puncak yang dicapai pada kuartal pertama 2008, sebelum krisis finansial global menghantam ekonomi Inggris.
Data ini mendukung pandangan bahwa BOE bakal menjadi bank sentral yang bisa menyusul the Fed dalam menaikkan suku bunga. Ada proyeksi menyebutkan BOE berpeluang menaikkan rate-nya di awal 2016. Kenaikan suku bunga menjaga keunggulan rate BOE terhadap the Fed. Sterling diperdagangkan di $1,5615 setelah menguat 0,3% kemarin. Penutupan di atas $1,5650 menjaga kondisi bullish dengan target selanjutnya $1,5700.
Rekomendasi
EUR-USD

USD-JPY

GBP-USD

USD-CHF

AUD-USD

.
Pasar ingin mengetahui apa yang akan disampaikan sang ketua Janet Yellen mengenai prospek ekonomi dan inflasi dan pengaruhnya terhadap kebijakan moneter. Hal lain yang mungkin juga disinggung adalah kondisi pasar keuangan global terkini. Memang, beberapa pejabat the Fed menyebutkan kemungkinan menaikkan suku bunga tahun ini, dengan perkiraan di September. Namun, kejatuhan saham China akhir-akhir ini dan kondisi ekonomi global yang masih lesu, memicu keraguan kenaikan itu bisa terlaksana.
Kondisi ini menimbulkan pertanyaan apakah the Fed mau mengabaikan kondisi eksternal dalam menormalisasi kebijakan. Oleh karena itu, ada kemungkinan the Fed menghindari memberi petunjuk jelas soal waktu kenaikan suku bunga. Ambiguitas sepertinya masih menjadi caranya berkomunikasi.
Indeks dollar berada di 96,50 setelah sempat menyentuh 97,00 kemarin, namun ditutup di 96,65. Posisi indeks dollar saat berada dekat 38,2% retracement dari penguatan 17 Juni-21 Juli. Penutupan di bawah itu menjadi bearish continuation dengan target 50% di 95,90. Terhadap yen, dollar melemah 0,2% ke 123,37.
Sementara itu, sterling melesat setelah data menunjukkan ekonomi Inggris tumbuh sesuai prediksi di kuartal kedua. Badan Statisik Inggris (ONS) melaporkan PDB selama periode April-Juni tumbuh 0,7% per kuartal dan 2,6% per tahun. Angka per kuartal itu lebih baik dari kuartal sebelumnya yang 0,4%. Menurut ONS, output per kapita kini sudah menyamai puncak yang dicapai pada kuartal pertama 2008, sebelum krisis finansial global menghantam ekonomi Inggris.
Data ini mendukung pandangan bahwa BOE bakal menjadi bank sentral yang bisa menyusul the Fed dalam menaikkan suku bunga. Ada proyeksi menyebutkan BOE berpeluang menaikkan rate-nya di awal 2016. Kenaikan suku bunga menjaga keunggulan rate BOE terhadap the Fed. Sterling diperdagangkan di $1,5615 setelah menguat 0,3% kemarin. Penutupan di atas $1,5650 menjaga kondisi bullish dengan target selanjutnya $1,5700.
Rekomendasi
EUR-USD
USD-JPY
GBP-USD
USD-CHF
AUD-USD
