Sesi London
Saat pelaku pasar Asia mulai membereskan barang-barang mereka dan tutup, pelaku pasar Eropa baru saja memulai aktivitas mereka. Meski ada beberapa pusat keuangan di Eropa, tetapi pandangan pelaku pasar akan tertuju pada London.
Menurut sejarah, London telah lama menjadi pusat perdagangan di Eropa. Semuanya berkat lokasinya yang cukup strategis. Jadi, tidak mengherankan jika negara yang masih mempertahankan sistem monarki ini dianggap sebagai ibukota Forex di dunia, dengan ribuan pebisnis membuat transaksi setiap menitnya. Diduga 30% dari seluruh transaksi Forex terjadi pada sesi London.
Di bawah ini adalah tabel range pip pair mata uang mayor pada sesi London:
Nilai pip pada tabel di atas berdasarkan perhitungan yang menggunakan data tahun 2012.Dan, ingat kalau nilai pip tidak pernah tetap. Nilai pip bergantung pada likuiditas dan kondisi pasar. Kecuali nilai EUR/CHF, tentunya, yang tidak berubah dari kisaran 1.2000.
Berikut adalah fakta mengenai sesi Eropa:
- Karena sesi London berseberangan dengan dua sesi trading mayor lainnya, plus fakta bahwa London adalah pusat keuangan utama di dunia, banyak transaksi Forex berskala besar terjadi pada sesi ini. Sehingga mengakibatkan likuiditas yang tinggi dan rendahnya biaya transaksi (terutama pip spread).
- Selain itu, jumlah transaksi yang besar pada sesi ini juga menempatkan London sebagai sesi trading yang paling volatil.
- Sebagian besar trend dimulai pada sesi London, dan mereka umumnya akan berlanjut hingga sesi New York.
- Volatilitas sesi London cenderung berakhir di pertengahan sesi, karena trader memilih untuk mengisi perut dan mengumpulkan tenaga, sebelum sesi New york dimulai.
- Di akhir sesi London banyak trader Eropa yang mengunci profit mereka dan menyebabkan trend terkadang berbalik.
Pair Mana Yang Harus Kita Gunakan?
Besarnya volume transaksi yang terjadi pada sesi London, mengakibatkan banyaknya likuiditas selama sesi Eropa, sehingga kita bisa menggunakan pair manapun.
Tapi untuk amannya, lebih baik kita menggunakan pair-pair mayor: EUR/USD, GBP/USD, USD/JPY, dan USD/CHF. Karena hanya pair tersebut yang memiliki spread paling ketat. Dan hanya mereka yang akan langsung terpengaruh oleh setiap berita yang muncul di sesi Eropa.
Atau, jika ingin sedikit variasi, kita bisa menggunakan Yen Jepang dan "mengawinkannya" dengan mata uang Eropa (misalnya EUR/JPY dan GBP/JPY), sebab mata uang tersebut cukup volatil pada sesi ini. Namun kerugiannya adalah, karena kita menggunakan cross pairs, spread yang muncul akan cukup lebar.
Yak! Berikutnya mari serbu sesi New York!
..