10 Pelajaran Untuk Para Trader
Artikel ini ditulis berdasarkan pengalaman Dr.Brett N. Steenbarger, Ph.D, seorang trader aktif yang juga professor dalam bidang psikologi di Behavioral Sciences at SUNY Upstate Medical University. Ia juga penulis dan kolumnis untuk situs MSN Money (www.moneycentral.com) dan Stocks Futures and Options Magazine. Bukunya yang terkenal antara lain ‘The Psychology of Trading’ (Wiley, 2002).
Selain pengalaman trading selama lebih dari 20 tahun, Dr.Steenbarger juga melayani jasa konsultasi dan therapy psikologi untuk para trader. Untuk menimba ilmu trading, Dr.Steenbarger pernah bekerja pada beberapa trader profesional secara pribadi. Dari pengalaman kerja dan konsultasinya ia menyimpulkan ada 10 pelajaran penting yang seharusnya diperhatikan para trader.
1. Aktivitas trading akan mempengaruhi psikologi Anda seperti halnya keadaan psikologi Anda mempengaruhi hasil tradingKesimpulan ini mendorong saya untuk menulis sebuah buku. Baik trader amatir maupun profesional, mereka pernah mengalami stress dan frustasi. Terutama untuk trader amatir, keadaan tersebut sebenarnya belum sampai ke masalah psikologi yang serius. Saya juga seorang trader yang pernah untung dan pernah rugi, jadi bisa mengerti mengapa pada suatu keadaan tertentu trader cenderung emosional. Mereka kurang menguasai keadaan pasar dan tidak mempunyai sistem trading andalan yang diyakini bisa profitable. Hasil trading yang tidak sesuai harapan akan menyebabkan emosional, dan ini akan mempengaruhi hasil trade selanjutnya. Keadaan emosional akan sangat berdampak negatif pada hasil trading karena pada akhirnya Anda akan mengabaikan resiko.
2. Gangguan emosi bisa dialami oleh semua trader termasuk mereka yang telah sukses dan trader profesionalSelain dana pribadi, para trader profesional juga mengelola dana klien, institusi keuangan atau perusahaan besar. Strategi dan metode trading biasanya diserahkan pada trader. Dari pengalaman, sebuah metode trading dengan probabilitas profit 60% bisa menghasilkan loss 4 kali berturut-turut sebesar kira-kira 2 hingga 3% setiap kali, meskipun trader telah mempersiapkan rencana entry dengan baik. Ini bisa dialami semua trader baik amatir maupun profesional.
3. Profit akan mempengaruhi emosi seperti halnya lossSecara psikologis emosi kita akan terganggu atau tidak seimbang bila mengalami kejadian diluar yang kita harapkan. Metode trading dengan probabilitas profit 60% bisa menghasilkan profit 4 kali berturut-turut sebesar kira-kira 13% setiap kali. Trader akan cenderung mempunyai rasa percaya diri yang berlebihan (over confidence) pada periode profit dan kurang percaya diri (under confidence) pada periode loss. Kedua akibat dari ketidak-seimbangan emosi tersebut akan berdampak negatif pada hasil trading dalam jangka panjang.
4. Ukuran trading yang terlalu besar akan mempengaruhi keseimbangan emosiKeseimbangan emosi bisa rusak oleh ukuran trading yang terlalu besar. Dari hubungan antara kurva profit / loss (P/L) terhadap nilai portofolio tampak bahwa jika kita trading dengan ukuran volume atau lot yang terlalu besar maka simpangan (naik turunnya) kurva P/L juga besar. Hal ini akan menyebabkan ayunan emosi yang berlebihan.
5. Pelatihan akan sangat membantu proses keberhasilan trading AndaSeperti halnya keahlian di bidang lain, trading memerlukan pelatihan yang terus menerus guna memperoleh hasil yang maksimum. Trading tidak mengandalkan bakat seperti halnya olah raga, musik atau akting. Tanpa pengetahuan dan pelatihan yang disiplin Anda akan sulit menyesuaikan dengan keadaan pasar yang selalu berubah dengan cepat. Jika memungkinkan belajarlah pada mentor trading yang lebih berpengalaman.
6. Trader sukses memiliki sikap mental yang jelasSikap mental mempengaruhi trader dalam mengambil keputusan. Dengan pola pergerakan pasar tertentu trader akan berani mengambil keputusan. Tanpa sikap mental yang yang jelas, trader akan terjebak dalam kompleksitas yang akan menghambat proses trading.
7. Trader harus mengetahui perubahan arah trend pergerakan hargaTergantung dari karakter psikologis masing-masing trader, ada trader yang agresif dan cenderung trend follower dengan menunggu breakout, tetapi ada juga trader yang lebih merasa lebih aman dengan buy low (buy dip) dan sell high. Agar bisa menerapkan metodenya dengan tepat, kedua type trader tersebut harus mengetahui perubahan arah trend, dan ketika pasar bergerak sideways (sedang tidak trending).
8. Trader sebaiknya menggunakan metode yang berbeda untuk mensiasati perubahan kondisi pasarPerilaku pasar yang sedang trending berbeda dengan ketika sedang bergerak sideways. Volatilitas pasar ketika trending lebih besar, oleh karena itu metode trading yang digunakan seharusnya juga berbeda.
9. Semua trader termasuk yang telah sukses akan mengalami periode drawdownApapun strategi dan metode trading yang digunakan, setiap trader akan mengalami periode dimana ia lebih sering loss.
10. Management resiko akan menentukan hasil trading Anda dalam jangka panjangKeberhasilan trading dalam jangka panjang adalah jika nilai rata-rata profit lebih tinggi dari nilai rata-rata loss, bukan jumlah trade yang telah dilakukan. Untuk mencapainya Anda harus menggunakan management resiko yang proporsional setiap kali melakukan trade, yaitu dengan menerapkan risk/reward ratio yang sesuai.
Sumber : www.traderslog.com : Ten Lessons I Have Learned in Working With Traders, by: Brett N. Steenbarger, Ph.D.
Comments