Penggunaan Indikator Momentum Pada Platform Metatrader


Indikator ‘momentum’ yang terdapat pada platform trading Metatrader ini mengukur derajat dan kecepatan perubahan harga pada periode waktu tertentu. Indikator ini disebut juga dengan Rate of Change (RoC) dan memang termasuk jenis indikator momentum seperti Relative Strength Index (RSI)stochastics dan Commodity Channel Index (CCI). Pada umumnya trend yang kuat menyebabkan kenaikan momentum dan pelemahan trend menyebabkan turunnya momentum. Momentum dihitung sebagai persentasi perbandingan antara harga sekarang dengan harga pada periode tertentu, biasanya mengacu pada harga penutupan.

Momentum  untuk periode waktu n = (harga penutupan sekarang / harga penutupan n periode sebelumnya) x 100. Untuk penggunaan praktis, periode waktu default adalah 14.
Pada contoh diatas, maka besarnya momentum untuk 5 periode atau momentum (5) = (1.2394/1.2227) x 100 = 101.36.
Dalam prakteknya ada 3 cara menggunakan indikator ini, yaitu sebagai indikator arah trend, sebagai sinyal kemungkinan terjadinya pergerakan reversal atau pembalikan arah trend, dan sebagai leading indicator yang menunjukkan terjadinya keadaan divergensi dengan pergerakan harga.

Sebagai indikator arah trend
Level 100 sebagai acuan. Kondisi bullish akan terjadi bila kurva indikator momentum memotong level 100 dari arah bawah, dan sinyal buy terjadi ketika momentum sekarang telah diatas level 100 (sebelumnya dibawah 100). Sementara kondisi bearish terjadi bila kurva indikator momentum memotong level 100 dari arah atas. Sinyal sell terjadi ketika momentum sekarang telah dibawah level 100 (sebelumnya diatas 100).
Sebagai sinyal untuk pergerakan reversalPergerakan reversal atau kemungkinan pembalikan arah trend terjadi ketika momentum berada pada level terendah atau tertinggi relatif terhadap level patokan 100, seperti keadaan jenuh jual (oversold) dan jenuh beli (overbought) pada indikator momentum lainnya (RSIstochastics atau CCI).
Pada contoh EUR/USD H1 diatas, tanda panah menunjukkan keadaan oversold yang adalah sinyal untuk buy. Sebagai konfirmator digunakan indikator simple moving average (sma) 100. Buy ketika harga bergerak diatas sma 100 dan indikator momentum berada pada level terendah relatif terhadap level 100 (oversold)

Sebagai leading indicator yang menunjukkan terjadinya divergensi 
Sebagai indikator yang juga bersifat oscillator, indikator ‘momentum’ akan menunjukkan terjadinya keadaan divergensi dengan pergerakan harga. Divergensi bullish terjadi jika indikator momentum membentuk level-level low yang lebih tinggi (higher low) tetapi pergerakan harga membentuk level-level low yang lebih rendah (lower low), sementara divergensi bearish terjadi jika indikator momentum membentuk level-level high yang lebih rendah (lower high) tetapi pergerakan harga membentuk level-level high yang lebih tinggi (higher high).
Keadaan divergensi bullish mengisyaratkan akan terjadinya pergerakan reversal bullish (kearah uptrend), sementara keadaan divergensi bearish mengisyaratkan akan terjadinya pergerakan reversal bearish (kearah downtrend).

Sumber : www.cashbackforex.com : Measuring Price Change With Momentum
Sign up for OKPAY and start accepting payments instantly.
Get Adobe Flash player

Comments

Popular posts from this blog

Cara Daftar FBS Forex Broker

DAFTAR FASAPAY