Apakah Robot Diperlukan Dalam Trading Forex?
Saat ini semakin banyak trader yang menggunakan bantuan robot, atau yang pada platform Metatrader disebut dengan Expert Advisor (EA). EA adalah salah satu alat bantu trading yang bagus dan bisa menghasilkan profit signifikan bila programnya memadai dan digunakan dengan tepat. Walaupun para trader forex profesional secara pribadi lebih banyak yang memilih trading secara manual dan hanya menggunakan robot pada keadaan tertentu saja, robot atau EA makin populer dikalangan trader forex. Tak bisa dibantah bahwa kepopuleran EA ikut ditunjang oleh semakin luasnya penggunaan platform Metatrader dalam trading forex. Yang menarik untuk diperhatikan trader dalam menilai perlu tidaknya menggunakan robot atau EA adalah adanya beberapa mitos berikut:
Mitos 1 : Robot pasti akan bisa menghasilkan profit
Robot bisa menentukan kapan harus masuk pasar dan posisi apa yang mesti diambil, serta kapan harus menutup posisi. Robot atau EA adalah program dalam sebuah sistem trading yang otomatis dan telah dibuat guna dijalankan pada sebuah account trading. Namun pada akhirnya trader juga harus menentukan beberapa hal penting dalam penggunaan robot seperti halnya trading dengan cara manual. Trader mesti mengatur kapan waktu untuk mulai mengaktifkan kerja robot dan kapan harus membuatnya non-aktif, serta menentukan besarnya resiko atau level stop loss dalam setiap posisi trading yang dibukanya.
Setiap robot atau EA akan bisa berjalan dengan efektif pada suatu kondisi pasar tertentu. Ada robot yang bisa bekerja dengan baik pada kondisi pasar sideways atau ranging dan ada robot yang hanya cocok diterapkan untuk kondisi pasar trending. Dengan keterbatasan program robot untuk menentukan kondisi pasar, dan strategi trader yang tidak selalu sama dalam menerapkan money management, trading dengan robot atau EA belum tentu akan selalu menghasilkan profit. Pada akhirnya trader akan bisa menilai seberapa efektif sebuah robot bisa digunakan dalam trading.
Mitos 2 : Robot yang profitable bisa digunakan oleh semua trader dan akan menghasilkan profit yang sama
Unsur penting dan yang tidak selalu sama dalam sebuah sistem trading adalah keterlibatan trader dalam menentukan sistem tersebut. Sebagai contoh trader A dan trader B menggunakan robot yang sama. Trader A menentukan resiko 5% dari balance accountnya pada setiap trade dan akan menon-aktifkan robot saat ada rilis data ekonomi penting. Sebaliknya trader B menetapkan persentasi resiko yang lebih rendah dengan robot yang selalu aktif sepanjang waktu tradingnya. Atau mungkin trader A akan menon-aktifkan robot setelah mengalami loss 3 kali berturut-turut sedang trader B baru akan menon-aktifkan robot bila telah mengalami drawdown (persentasi loss dari total balance) sebesar 20%.
Unsur penting dan yang tidak selalu sama dalam sebuah sistem trading adalah keterlibatan trader dalam menentukan sistem tersebut. Sebagai contoh trader A dan trader B menggunakan robot yang sama. Trader A menentukan resiko 5% dari balance accountnya pada setiap trade dan akan menon-aktifkan robot saat ada rilis data ekonomi penting. Sebaliknya trader B menetapkan persentasi resiko yang lebih rendah dengan robot yang selalu aktif sepanjang waktu tradingnya. Atau mungkin trader A akan menon-aktifkan robot setelah mengalami loss 3 kali berturut-turut sedang trader B baru akan menon-aktifkan robot bila telah mengalami drawdown (persentasi loss dari total balance) sebesar 20%.
Dengan kondisi tiap trader yang berbeda seperti diatas, hasil tradingnya tentu akan berbeda meski menggunakan robot yang sama. Seandainya kondisi trader dibuat sama tetapi waktu penggunaan robot berbeda dan kondisi pasarnya juga berbeda, maka hasil tradingnya tentu tidak akan sama juga.
Mitos 3 : Robot akan menghilangkan pengaruh emosi dalam trading
Banyak trader percaya bahwa dengan menggunakan robot atau EA akan bebas dari pengaruh emosi. Hal ini benar adanya jika membiarkan robot atau EA tetap terus bekerja tanpa trader tersebut memonitor pergerakan harga di pasar. Namun ketika melihat besarnya profit atau loss yang dihasilkan robot, ada kemungkinan trader akan mencoba mengutak-utik program robot untuk memperoleh hasil trading yang optimal, sama seperti pada cara manual, kecuali jika trader tersebut memang tidak ingin mengintervensi hasil trading robotnya.
Pada kenyataannya emosi trader cenderung negatif ketika mengalami drawdown dan balance-nya menyusut banyak. Naik turunnya emosi trader pada umumnya bergantung dari naik turunnya equity pada account tradingnya, baik menggunakan robot atau tidak. Bedanya, dengan cara trading manual kita tahu pasti alasannya kenapa kita memutuskan untuk membuka suatu posisi, sementara trading dengan robot atau EA kita mesti percaya sepenuhnya pada keputusan yang dibuat oleh robot tersebut.
Robot atau EA memang membantu agar trading bisa lebih efektif terutama bagi trader yang tidak full time, asalkan programnya disesuaikan dengan strategi trading seperti misalnya: apakah akan menon-aktifkan robot pada waktu ada rilis berita ekonomi penting, atau apakah akan menghentikan penggunaan robot ketika drawdown telah mencapai angka tertentu, dan sebagainya. Apakah trading dengan menggunakan robot atau EA jadi semakin ribet? Hal ini tentu tergantung dari persepsi dan pengalaman masing-masing trader.
Sumber : www.tradingmarkets.com
Sumber : www.tradingmarkets.com

Create your badge

Comments