Penggunaan Indikator Moving Averages (3)
Artikel ini adalah lanjutan dari bagian (2) artikel dengan judul yang sama
Penggunaan praktis indikator moving average
Dalam prakteknya indikator moving average digunakan untuk:
- Mengidentifikasi arah trend yang sedang terjadi
- Mengidentifikasi level support dan resistance
- Mengidentifikasi penembusan suatu level harga (breakout)
- Mengukur momentum pergerakan harga
Dalam prakteknya indikator moving average digunakan untuk:
- Mengidentifikasi arah trend yang sedang terjadi
- Mengidentifikasi level support dan resistance
- Mengidentifikasi penembusan suatu level harga (breakout)
- Mengukur momentum pergerakan harga
Moving average dapat digunakan untuk mengidentifikasi suatu kondisi uptrend bila:
- Garis indikator moving average bergerak kearah atas
- Candlestick atau garis bar dari pergerakan harga cenderung untuk bergerak diatas garis moving average
- Dengan menggunakan kombinasi 2 indikator moving average, jika ma periode yang lebih pendek memotong (cross) periode ma yang panjang dengan arah keatas.
- Dengan menggunakan kombinasi 2 indikator moving average, jika ma periode yang lebih pendek berada diatas periode panjang dan jarak kedua garis ma tersebut cenderung melebar.
Untuk identifikasi kondisi downtrend berlaku kebalikannya.
Untuk trading jangka panjang, jenis ma dan periode yang sering digunakan pada chart daily dan 4-hour dalam praktek adalah ema-144 dan sma-200, seperti pada contoh berikut:
Dari contoh diatas tampak bahwa setelah garis ema-144 daily memotong garis sma-200 daily kearah atas maka harga bergerak diatas kedua garis ma tersebut dengan ema-144 daily sebagai garis support. Garis support atau resistance yang diindikasikan oleh moving average disebut dengan level support atau resistance dinamis. Perhatikan juga bahwa pada kondisi uptrend, garis ma dengan periode yang lebih pendek selalu bergerak diatas periode panjang.
Berikut kondisi pada time frame yang lebih rendah (4-hour):
Untuk mengambil posisi pada kondisi tersebut, perlu diperhatikan syarat-syarat berikut:
- Pastikan arah trend pada time frame yang lebih tinggi. Dalam hal ini adalah uptrend pada time frame daily.
- Garis ma periode yang lebih pendek memotong periode panjang kearah atas dan jarak kedua garis ma tersebut cenderung melebar.
- Entry buy bila harga telah berada diatas garis sma-200.
Ketika jarak ke 2 garis ma tersebut mulai menyempit dan kemudian periode yang lebih pendek memotong periode panjang kearah bawah, maka momentum uptrend telah mulai berkurang dan kemungkinan arah trend akan berbalik yang merupakan sinyal untuk exit. Ada kalanya hanya terjadi koreksi yang berarti penerusan trend masih akan terjadi. Salah satu indikasi kondisi tersebut adalah bila pergerakan harga tidak menembus garis ma periode yang lebih panjang (sma-200), atau tidak melewati garis trend level low (masih membentuk higher low).
Beberapa periode waktu moving average yang sering digunakan adalah:
Untuk skala jangka pendek: 9, 10, 13, 18, 20 dan 21.
Untuk skala jangka menengah: 40, 55 dan 89.
Untuk skala jangka panjang: 100, 144 dan 200.
Untuk skala jangka pendek: 9, 10, 13, 18, 20 dan 21.
Untuk skala jangka menengah: 40, 55 dan 89.
Untuk skala jangka panjang: 100, 144 dan 200.
Sumber: S.A Ghafari – IFTC Financial Markets

Create your badge

Comments