Apa Kesalahan Utama Trader Forex? (2)



Artikel ini adalah lanjutan dari bagian 1


Cara yang sederhana dengan menerapkan risk/reward ratio
Menghindari kerugian besar dalam trading forex sebenarnya sederhana. Ikuti sebuah cara sederhana dengan menerapkan risk/reward ratio atau perbandingan antara kerugian dengan perolehan yang Anda rencanakan. Tip ini selalu dianjurkan dalam banyak artikel tentang trading forex. Jika Anda berani mengambil resiko yang sama nilainya dengan profit yang Anda harapkan, maka risk/reward ratio Anda adalah satu berbanding satu atau lazim ditulis 1:1.

Jika Anda mengharapkan, atau merencanakan profit sebanyak 80 pip tetapi Anda hanya berani rugi maksimal sebanyak 40 pip, maka risk/reward ratio Anda adalah 1:2. Jika Anda dengan disiplin menerapkan aturan ini, maka dalam beberapa kali trade yang Anda lakukan, kemungkinan perolehan profit Anda nilainya akan lebih besar dari kerugian yang akan Anda alami karena ketika profit nilainya dua kali lebih besar dibandingkan ketika Anda loss. Berapa nilai ratio yang sebaiknya diterapkan?



Hal ini sangat tergantung dari kondisi pasar ketika Anda membuka posisi trading, tetapi sebaiknya minimal Anda harus menerapkan risk/reward ratio 1:1. Dengan ratio ini, jika Anda mengalami kerugian 50% dari keseluruhan trade yang telah Anda lakukan, maka Anda akan balik modal alias break even. Pada umumnya trader menerapkan risk/reward ratio antara 1:1 hingga 1:2 ketika kondisi pasar sedang sideways (ranging), dan ketika masuk pada kondisi pasar yang sedang trending, ratio yang diterapkan minimal 1:2 hingga 1:3 atau bahkan 1:4.


Selalu tentukan stop loss dan target profit
Jika Anda telah mempunyai rencana trading dengan risk/reward ratio tertentu, hendaknya Anda bisa disiplin untuk mematuhinya dengan menentukan level stop loss dan level target profit yang Anda rencanakan. Usahakan sebisa mungkin untuk tidak merubah level-level tersebut apapun yang terjadi pada pasar. Cara sederhana ini adalah bagian dari money management, dan untuk berhasil dalam trading, salah satu faktor utama adalah menerapkan money management dengan benar dan disiplin.
Sejalan dengan riset Rodriguez, banyak mentor trading forex menganjurkan tip dari Rodriguez guna meminimalisir kerugian.
- Cut loss sedini mungkin, dan biarkan profit terus bertambah
- Selalu tentukan stop loss dan target profit
- Tentukan risk/reward ratio minimal 1:1

Apakah aturan tersebut bisa benar-benar berjalan?

Menurut riset Rodriguez, aturan ini bisa berjalan dengan baik. Gambar berikut adalah perbedaan antara hasil trading mereka yang menggunakan stop loss dan target profit dan mereka yang trading tanpa stop loss dan target (raw):
Hasil riset diatas didasarkan pada sejumlah besar klien broker FXCM yang trading pada pasangan USD/CHF time frame 60 menit (1-hour) dengan hanya menggunakan indikator oscillator RSI secara tradisional. Mereka hanya masuk ketika kondisi pasar diperkirakan ranging (sideways), dan keadaan tersebut memang sering terjadi pada pasangan USD/CHF 1-hour. Sumbu vertikal menunjukkan return hipotetis, yaitu angka return yang diasumsikan, karena ukuran trading (volume) dari masing-masing trader tentu berbeda.


Garis grafik warna biru dan merah menunjukkan perubahan return. Garis biru, atau raw, adalah pergerakan naik turunnya return mereka yang trading tanpa menggunakan stop loss dan target profit, sedang garis merah menunjukkan pergerakan return mereka yang memasang target profit dan stop loss, dengan stop loss rata-rata 115 pip dan target rata-rata 120 pip, atau dengan risk/reward ratio mendekati 1:1.

Hasil survey Rodriguez menunjukkan bahwa untuk trader garis biru (raw) menghasilkan profit 65% dari keseluruhan trade yang mereka lakukan, sedang trader yang menggunakan stop loss dan target hanya menghasilkan profit 56% dari keseluruhan trade. Namun dari perolehan pip, mereka yang berada di garis biru hanya bisa memperoleh rata-rata 121 pip pada saat profit dan mengalami kerugian rata-rata 200 pip saat loss. Dengan demikian pergerakan return trader garis merah lebih tinggi dari return trader garis biru seperti tampak pada gambar di atas.

Hasil riset ini juga menunjukkan bahwa strategi dengan hanya menggunakan indikator oscillator RSI pada kondisi pasar ranging (sideways), risk/reward ratio 1:1 dalam jangka panjang bisa menguntungkan. Dengan strategi ini baik trader garis biru atau garis merah menggunakan metode yang sama: masuk buy saat kondisi pasar oversold (jenuh jual) dan masuk sell ketika kondisinya overbought (jenuh jual).
Apa yang terjadi bila risk/reward ratio diubah?Rodriguez masih penasaran dan ingin tahu apa yang terjadi pada pergerakan return jika risk/reward ratio-nya diubah. Ia melakukan back-test pada kondisi pasar yang sama dengan risk/reward ratio masing-masing 1:0.5, 1:1, 1:1.5, 1:2 dan 1:2.5. Hasil risetnya tampak pada gambar berikut:

Sama dengan pada riset sebelumnya, sumbu vertikal menunjukkan return hipotetis, yaitu angka return yang diasumsikan. Tampak bahwa kenaikan return terjadi pada risk/reward ratio 1:1, dan pada risk/reward ratio yang makin tinggi, return yang diperoleh hampir konstan dan mendekati return pada risk/reward ratio 1:1. Jika metode ini diterapkan pada kondisi pasar yang trending, hasilnya tentu akan lebih baik.

Kesimpulannya, untuk meminimalisir kerugian dan sekaligus memperbaiki kesalahan yang mungkin Anda lakukan ketika trading, tip-tip diatas masih sangat relevan untuk diterapkan:
- Cut loss sedini mungkin, dan biarkan profit terus bertambah
- Selalu tentukan stop loss dan target profit
- Tentukan risk/reward ratio minimal 1:1


Sumber : www.dailyfx.com : What is the Number One Mistake Forex Traders Make?
FOLLOW OUR TRADING JURNAL

ADMIN
Anita Sam

Create your badge

Sign up for OKPAY and start accepting payments instantly.
Get Adobe Flash player

Comments

Popular posts from this blog

Cara Daftar FBS Forex Broker

DAFTAR FASAPAY