Menentukan Trend Dari Price Action (2)


Artikel ini adalah lanjutan dari bagian (1) artikel dengan judul yang sama

Identifikasi swing point dan bouncing point
Untuk mengidentifikasi swing point (saat awal retrace pada titik-titik HH atau LH) dan bouncing point (saat awal bouncingpada titik-titik HL atau LL) kita bisa melihat pada setup price action yang terbentuk, seperti pada gambar contoh untuk uptrend seperti berikut:


Tampak pin bar pada titik-titik HH yang juga dianggap sebagai resistance, yang menyebabkan reaksi retrace hingga ke level resistance (titik HH) sebelumnya. Jika pada pergerakan retrace ini tampak setup pin bar yang mengisyaratkan pergerakan harga akan kembali naik (bouncing) maka titik pada level tersebut adalah bouncing point yang pada gambar diatas ada pada level-level support. Kita bisa entry buy pada titik-titik bouncing point tersebut, atau entry sell pada titik-titik swing point untuk memanfaatkan saat-saat koreksi atau konsolidasi pasar walaupun mungkin agak riskan karena secara keseluruhan kondisi pasar masih uptrend.

Dengan cara yang sama kita juga bisa mengidentifikasi swing point dan bouncing point untuk kondisi pasar downtrend, hanya saja titik-titik swing point pada LL yang merupakan support, dan titik-titik bouncing point pada LH yang adalah level-level resistance. Entry sell pada titik-titik bouncing point.

Dari keterangan sebelumnya bisa disimpulkan bahwa kondisi pasar yang trending cenderung untuk bergerak dengan kuat pada arah tertentu (keatas atau kebawah), tetapi akan selalu berkonsolidasi sebelum melanjutkan pergerakan ke arah trend utamanya. Untuk mengukur kekuatan trend tersebut kita bisa menggunakan indikator ADX.

Faktor pendukung untuk konfirmasi entry

Seperti sering dibahas pada artikel-artikel mengenai price action, faktor pendukung adalah sangat penting sebelum kita mengambil keputusan entry. Yang lazim digunakan adalah level-level support atau resistance baik yang statis (garis horisontal) ataupun yang dinamis (moving averages). Tanpa faktor pendukung, setup price action yang terbentuk pada suatu trend yang sedang terjadi bisa saja lemah, atau bahkan mengisyaratkan pembalikan arah trend (trend reversal).



Pada gambar contoh diatas pasar bergerak uptrend pada time frame daily. Tampak pin bar yang mengalami penolakan(rejection) pada level support kunci dan garis ema-8 daily sehingga bisa dianggap sebagai sinyal entry yang valid. Indikasi penting lainnya yang bisa dianggap sebagai faktor pendukung untuk entry adalah :
- ema-8 daily dan ema-21 daily bergerak saling menjauh setelah sebelumnya berpotongan (cross). Ini menunjukkan bahwa uptrend yang sedang terjadi masih cukup kuat dan akan berlanjut.
- pergerakan harga berada diatas ke 2 garis moving averages. Hal ini menunjukkan bahwa momentum kenaikan harga masih cukup kuat. Jika harga telah melampaui atau menembus ke 2 garis ma maka kemungkinan trend sedang melemah atau akan retrace.
Trend dalam pasar forex
Dalam pasar forex trend biasanya hanya terjadi 25% sampai 35% dari suatu periode waktu tertentu (terutama daily), sisanya ranging (sideways) atau choppy (pergerakan harga yang sempit dan tidak menentu). Oleh sebab itu kita mesti bisa memanfaatkan momentum tersebut dengan identifikasi trend yang tepat, antara lain dari price action yang terbentuk dengan faktor-faktor pendukung yang cukup.

Sumber: Nial Fuller - www.learntotradethemarket.com

ADMIN
Anita Sam

Create your badge

Sign up for OKPAY and start accepting payments instantly.
Get Adobe Flash player

Comments

Popular posts from this blog

Cara Daftar FBS Forex Broker

DAFTAR FASAPAY