Trading Dengan 200 Day Moving Average (1)


.Salah satu indikator yang paling populer adalah simple moving average (sma) 200-day. Indikator ini bisa ditemukan pada berbagai trading chart di institusi keuangan, bank-bank besar, perusahaan hedge fund dan juga trader retail. Dengan berbagai alasan, mereka menggunakan indikator ini sebagai acuan utama. 

Indikator ini juga sering digunakan sebagai acuan pada analisa fundamental dengan dasar pemikiran banyak pelaku yang melihat indikator ini sehingga pasar akan bereaksi bila pergerakan harga menyentuh garis sma 200-day tersebut. Sebagai contoh pada saat krisis finansial tahun 2008 lalu, EUR/USD sempat merosot hingga 3500 pip atau 21.58% dalam kurun waktu hanya 3.5 bulan. 

Setelah diluncurkan Troubled Asset Relieve Program (TARP) pada 14 Oktober 2008 yang disusul dengan pembelian bond, maka sentimen pasar terhadap mata uang Euro menjadi positif hingga EUR/USD rebound. Pasangan mata uang tersebut rally hingga 2400 pip atau 19.35% dari harga terendahnya, hingga menyentuh garis sma-200 day, seperti tampak pada gambar berikut:
Contoh diatas sekaligus menunjukkan penggunaan sma-200 day sebagai level support (sebelum ditembus) dan juga sebagai resistance (setelah ditembus).

sma-200 day sebagai level support dan resistance
Barangkali indikator yang paling sering dilihat para trader adalah garis-garis level support dan resistance, baik yang statis berupa garis lurus atau yang dinamis berupa garis indikator moving average. Trader sering melihat pada indikator sma-200 day dengan asumsi banyak trader besar dan analis yang menggunakan indikator ini sebagai salah satu acuan sebelum mereka bereaksi. Sebagai contoh bisa dilihat pada chart EUR/USD daily berikut ini:



Dalam contoh diatas trader akan bereaksi dengan membuka posisi buy ketika pergerakan harga telah menembus level support garis sma-200 day. Demikian pula pada contoh sebelumnya, trader entry sell ketika harga menyentuh garis sma-200 day sebagai level resistance. Untuk konfirmasi bisa dilihat formasi bar candlestick atau setup price action yang terbentuk. Level stop loss ditentukan dibawah garis sma-200 day atau level terendah bar candlestick yang memotong garis moving average tersebut.



Strategi diatas biasanya digunakan untuk trading pada jangka menengah atau panjang, karena acuan indikator sma-200 day tersebut selalu digunakan dalam basis time frame daily.
Sma-200 day sebagai indikator trend
Sma-200 day ini juga populer digunakan sebagai indikator arah trend jangka panjang. Jika harga bergerak diatas garis moving average tersebut maka diasumsikan pasar sedang uptrend, dan jika bergerak dibawah sma-200 day diasumsikan pasar sedang downtrend.

Bersambung ke bagian (2)

Sumber : www.dailyfx.com - Learn Forex: The 200 Day Moving Average

FOLLOW OUR TRADING JURNAL

ADMIN
Anita Sam

Create your badge

Sign up for OKPAY and start accepting payments instantly.
Get Adobe Flash player

Comments

Popular posts from this blog

Cara Daftar FBS Forex Broker

DAFTAR FASAPAY